Selasa, 24 Juli 2012

Kisah Si Pekerja Keras

Ada seorang ibu karyawan tua di kantor dulu tempat saya bekerja. Saya tahu penghasilan yang ia peroleh kecil dan mungkin tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari dalam satu bulan. Anehnya ia tidak pernah mengeluh, atau menyesali pekerjaannya. Ia selalu bersemangat dalam bekerja. Ia menunjukkan disiplin yang tinggi dalam bekerja. Selalu datang sebelum jam kantor, dan pulang tepat pada waktunya.

Sekian lama saya mengamati karyawan penuh disiplin itu. Suatu saat selepas sholat saya berbincang-bincang dengannya.
“Ibu selalu disiplin ya,” kataku mengawali pembicaraan.
“Disiplin kepripun to Dok?” jawabnya.
“Nggak bu, itu saya lihat ibu selalu disiplin bekerja. Datang pagi, pulang tepat waktu meski pekerjaan telah selesai. Bukannya itu disiplin bu namanya? Padahal saya tahu, sudah puluhan tahun ibu bekerja dan gaji ibu –nyuwun sewu kan kecil. Kok bisa bu?”
“Wah saya ini hanya orang kecil Pak Dokter. Masih ada yang mau menggaji saya saja sudah alhamdulillah. Coba bayangkan jika saya tidak bekerja di sini, mungkin keadaan keluarga saya jauh lebih buruk dari sekarang. Jika mengingat hal itu Dok, rasanya sudah pantas kalau saya membalasnya dengan kerja yang baik, tidak korupsi waktu, dan tidak banyak mengeluh. Saya sangat bersyukur sekali lho Dok, bisa bekerja,” urai ibu karyawan itu tanpa sedikitpun unsur kesombongan di dalamnya. Lalu ditambahnya, “Pekerjaan kita insya Allah sudah halal, jadi kalau bisa jangan kita hilangkan barokahnya dengan mengurangi timbangan.” –Maksudnya ibu ini adalah jangan korupsi di semua aspek, termasuk yang sering yaitu korupsi waktu.
Betapa terpukau saya mendengar penuturan polos dari ibu ini. Di saat orang-orang menuntut kenaikan gaji, menuntut dapat insentif sana-sini, berlomba korupsi sana-sini, berlomba mencari kedudukan dengan segala cara, ibu ini telah mengajarkan suatu yang saat ini baru saya temui. Sebuah rasa SYUKUR. Mungkin waktu sekolah dulu saya telah diajari tentang bagaimana syukur itu, bahwa Allah akan menambah rejeki bagi mereka yang bersyukur. Namun dalam kehidupan sehari-hari inilah contoh yang saya lihat. Betapa indahnya. Dan benarlah firman Allah dalam QS. Ibrahim (14) ayat 7

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Saya lihat kehidupan ibu karyawan itu memang sederhana, namun semua putranya tidak ada yang sampai meninggalkan bangku sekolah. Saya tidak mengerti bagaimana ia bisa membiayai sekolah putra-putranya, padahal suaminya sendiri hanya bekerja serabutan. Namun begitulah ketetapan Allah. Dan terima kasih bu, saya mendapat pelajaran berharga hari ini.
...
Kita memiliki 4 minggu yang sama dalam 1 bulan.
7 hari yang sama dalam 1 minggu
24 jam yang sama dalam 1 hari
Dalam 24 jam itu
Ada dari kita yang bisa mengurus negara, perusahaan raksasa
Rumah Sakit Internasional bahkan mengendalikan Angkatan Perang
.........
Namun dalam 24 jam yang sama
Ada yang bahkan mengurus dirinya sendiri saja tidak mampu....
Ada di antara kita yang menerima bayaran 5 juta rupiah
Dan selalu kekurangan dalam setiap bulannya
Sehingga ia harus menutupnya dengan berutang sana-sini
Dan ia semakin terjerat karenanya
Namun ada yang hanya menerima 500 ribu rupiah
Ia bisa mengembangkan bisnisnya
Bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi
Bisa menyisihkan sebagian untuk tabungan
Bisa menyisihkan sebagian untuk kaum miskin
Bahkan ia bisa membawa serta kedua orang tuanya naik haji.
Dimanakah letak perbedaanya? Apakah waktu dan penghasilan yang kurang? Bukan, tetapi rasa syukur dan manajemenlah yang berbeda dari keduanya.
Disadur dari : Oase Iman,www.eramuslim.com

Komunitas Hijabers Surabaya Aktif Bagikan Ilmu Berjilbab Modern by : Nungki Kartikasari

Hunting Kerudung hingga ke Luar Negeri

Berkembangnya mode membuat banyak perempuan melakukan eksperimen terhadap dirinya. Termasuk pada kerudung penutup aurat. Hijabers Surabaya adalah sebuah komunitas pemakai kerudung modern. Meski baru terbentuk tiga bulan lalu, lebih dari seratus perempuan sudah bergabung.

Antania Febriana menggeser kursi miliknya mendekati meja instruktur. Perempuan 22 tahun itu berpindah posisi dari kursi paling belakang mendekat pada Alvia Enawani Nataprawira, pendiri Hijabers Surabaya. Sore itu para anggota Hijabers Surabaya sedang berkumpul untuk mengadakan kelas khusus. Sebuah diskusi yang membahas cara mengenakan berbagai model kerudung. Bahkan, diskusi merambah permasalahan perempuan lainnya.

Kelas khusus tersebut memang tidak diselenggarakan rutin, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan mayoritas anggota. Kapan pun anggota ingin belajar dan berbagi informasi tentang model terbaru, pertemuan itu bisa langsung diselenggarakan. "Disesuakian dengan hari dan jam anggotanya. Agar pertemuan tidak mubazir, jadi kami upayakan agar semua anggota ikut serta", tambah Alvia.

Sebagai instruktur hijab, Alvia mengaku tidak pernah kehabisan ide. Semua ide itu muncul dari kreativitas berdasar ilmu mode yang pernah dia pelajari di salah satu pusat pendidikan milik artis ternama.

Kata Alvia, mengenakan jilbab yang baik dan menarik perlu disesuaikan dengan beberapa kondisi. Seperti warna pakaian, usia, bentuk muka, dan tempat acara yang dikunjungi. Semua hal itu, menurut Alvia, memengaruhi model kerudung yang dikreasikan. "Kuncinya ada pada percaya diri dan jilbab yang kita kenakan telah menutup seluruh aurat", tuturnya.

Alvia berkisah, seni mengenakan jilbab tersebut dirinya dapatkan dari kursus mode di Jakarta beberapa tahun silam. Setelah menjalani kursus selama tiga bulan, Alvia langsung mengubah penampilan. Terutama dalam memodifikasi aneka kerudung. "Saya awalnya tidak memakai jilbabm jadi kepingin berjilbab. Itu karena melihat keutamaan dan keindahan jilbab itu loh", ungkap ibu dua anak tersebut.

Rupanya komunitas itu tak hanya belajar mengenakan hijab yang benar, namun juga yang tetap menarik. Kegiatan Hijabers lainnya adalah pengajian antar anggota. Jadwal pengajian pun disesuaikan dengan kesibukan anggota. Namun, jadwal pengajian ditetapkan minimal satu bulan sekali, sebagai sarana silaturahmi antaranggota.

Alvia menjelaskan, masih ada fasilitas lain yang didapatkan anggota selain bertemu dengan sesama Hijabers Surabaya. Yakni, berbagi ilmu melalui dunia maya. Pengurus komunitas yang berdiri pada awal Mei 2011 itu berusaha menggelar konsultasi gratis seputar kerudung dan perempuan. Bisa melalui telepon, SMS, website, dan jejaring sosial seperti Facebook (FB) dan Twitter.

Nah, Tania kebagian tugas mengelola konsultasi tersebut. Dia anggota sekaligus putri pertama Alvia. Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya itu akhirnya turut terjun dalam anggota Hijabers Surabaya. "Saya melihat penampilan mama berjilbab kelihatan awet muda dan nggak kuno. Saya jadi kepingin dan memang merasa siap untuk berjilbab", ungkapnya.

Mesti belum setahun mengenakan kerudung, Tania tekum mempelajari segala sesuatu tentang jilbab dan permasalahan perempuan lainnya. "Konsultasi yang masuk selalu saya konsultasikan dengan mama", tegasnya.

Karena tugasnya harus berhubungan setiap hari dengan dunia maya, Tania berbagi tugas dengan Anastasia Regina. Keduanya menjawab segala bentuk konsultasi. Juga meng-update situs Hijabers Surabaya yang beralamat di www.hijabers-surabaya.blogspot.com.

Tania dan Tasya pun rela menjawab telepon kapan saja dan dimana saja mereka berada. Untung, telepon tersebut selalu berdering pada saat yang tepat. "Alhamdulillah, belum ada yang minta konsultasi sampai ngganggu jadwal kuliah", katanya.

Meski dering telepon tak sering terdengar, konsultasi via FB, Twitter, dan SMS setiap hari berjumlah puluhan. Pertanyaan seputar jenis kain kerudung yang nyaman serta model terbaru. Serta meningkatkan kepercayaan diri saat berjilbab dan cara mengenakannya dalam acara tertentu.

Semakin banyaknya konsultasi membuat Tania, Tasya, dan Alvia hunting (berburu) jilbab keliling Surabaya. Mulai pasar tradisional hingga mal menjadi sasaran pencarian jilbab. "Beli satu jilbab, pakainya ramai-ramai. Karena kami lebih sering meminjam. Jilbab punya mama, jadi punya kami semua", terang Tania.

Kata Tania, tidak ada jilbab yang mereka kenakan bernilai lebih dari Rp 300 ribu. Di tangan mereka, jilbab sederhana dapat diubah menjadi lebih menarik dan modern saat digunakan. "Tidak perlu jilbab yang mahal. Jangan minder kalau tidak punya jenis jilbab yang banyak. Asalkan pintar memodifikasi, sepuluh jilbab saja bisa dibuat beragam model", tambah perempuan kelahiran Jakarta, 14 Februari 1989 itu.

Pengalaman bergabung dengan Hijabers Surabaya membuat Rosmana Yuliana, anggota lain, makin percaya diri. Meski keputusan mengenakan kerudung sempat ditolak mertua, dirinya tetap mengenakan. "Alasannya, dianggap menghambat karir. Justru saya ingin buktikan bahwa karir saya berkembang dengan mengenakan jilbab", papar ibu tiga anak itu.

Benar saja, sejak berjilbab dan kemudian bergabung dengan komunitas Hijabers Surabaya, perempuan yang berkarir di bidang ekspor impor tersebut justru sering mendapat pujian. "Hampir semua rekan kerja memuji, saya terlihat lebih menarik", katanya.

Pujian itu akhirnya terlontar juga dari mertua, anak, dan suaminya. Bahkan, seorang klien dari Texas, Amerika Serikat, melamarnya. Karena tidak menyangka bahwa orang berkerudung bisa mengepakkan sayapnya di dunia bisnis internasional. "Akhirnya saya jelaskan, saya sudah punya anak dan suami. Dia kaget, lalu meminta maaf", lanjut Rosma lantas tersenyum.

Pengalam itulah yang membuat dirinya lebih sreg untuk mengenakan jilbab dan hijab sekaligus. Pakaian panjang dengan jilbab tertutup membuatnya nyaman saat bekerja. "Menjauhkan hal-hal yang mencelakakan kita", tutus istru Chusaeri itu.

Kegemarannya memodifikasi jilbab tersebut akhirnya ditularkan pula kepada putri pertamanya, Kevin Aurelia Yasmin A. Siswa kelas V SD At-Taqwa itu menjadi salah satu objek eksperimennya. "Kadang saya dengan Kevin sama-sama memodifikasi jilbab sebelum pergi. Karena sibuk dengan jilbab masing-masing, jam berdandan jadi lebih panjang", ucap Rosma.

Cerita lain diungkapkan anggota Hijabers lainnya, Eka Yustika. Perempuan 34 tahun itu rela hunting kain penutup aurat hingga ke Singapura dan Malaysia. Eka mengaku sering berpergian ke dua negara tersebut untuk urusan bisnis. "Sekalian saya cari jenis kain yang bagus di sana", katanya.

Meski jumlah jilbab yang dimilikinya tidak sampai ratusan helai, Eka mengaku lebih banyak belajar memodifikasi model jilbab. Dia juga mengatakan punya lebih banyak ilmu padu padan gaya pakaian dan jilbab untuk keperluan bekerja. "Saya suka yang gaya dan simpel, tapi enak dilihat", papar Eka yang menjabat sekretaris Hijabers Surabaya.

Selasa, 17 Juli 2012

Kunci Keberhasilan Ada di Wanita. sumber :Wanita Usaha Femina


“Kalau kita tidak bergiat, kesempatan menjadi golden bridge akan berlalu begitu saja. Jangan lawan produk Cina dengan produk yang harganya lebih murah, kita akan kalah. Lawanlah dengan kreativitas!”

Pesan dari pakar bisnis dan marketing, pendiri MarkPlus (konsultan marketing), Hermawan Kartajaya, seperti membangunkan peserta Power Lunch yang mungkin terlena dengan bisnis yang dijalankannya.

Soal kreativitas, Hermawan percaya wanita lebih hebat dibanding pria, karena wanita memiliki naluri. Ia mencontohkan terobosan yang dilakukan Martha Tilaar ketika krisis ekonomi terjadi pada tahun 1998. “Sariayu mengeluarkan lipstik dua warna dengan harga terjangkau. Inilah yang diinginkan wanita yang ingin tetap cantik, tapi tetap hemat.
Makanya, di saat krisis tak ada satu pun pegawai yang di-PHK oleh Ibu Martha,” jelasnya.

Dari sisi konsumsi, wanita adalah subjek. Dari survei yang diadakan MarkPlus, terungkap bahwa 84% wanita memegang keuangan keluarga. Dengan kata lain, keputusan untuk membeli atau tidak membeli barang, ditentukan oleh wanita. Seperti yang dikatakan oleh MC Farhan, yang mengutip sebuah lagu, “Sentuhlah tepat di hatinya.” Hermawan setuju dengan pernyataan itu. “Kalau sebuah barang sudah mengena di hati wanita, harga menjadi nomor dua,” katanya, disambut anggukan kepala sebagian besar peserta.

Inilah yang dialami Anne Avantie dalam bisnisnya. Wanita yang kerap dipanggil Bunda ini tidak pernah mematok harga untuk sehelai kebaya buatannya. Tapi, semua orang percaya pada keahliannya sehingga tak sedikit kalangan yang rela membayar, berapa pun harganya.

Namun, keputusan membeli bukan semata didasarkan pada want and need (keinginan dan kebutuhan). Wanita juga memiliki anxiety and desire (perasaan khawatir dan ambisi). Anxiety di sini adalah perasaan takut: takut  sakit, takut keluarga sakit, takut tidak cantik lagi, takut tidak punya waktu untuk anak-anak dan keluarga.

Anxiety inilah yang perlu disasar wanita pebisnis, produk apa yang bisa mengatasi permasalahan tersebut.  Namun, tidak sedikit wanita yang kemudian membuat perusahaan sendiri. Langkah ini dipilih Santi. Semua perjuangan Santi membangun bisnis semata-mata ingin menyejahterakan keluarganya. Ia ingin dapat pergi menjelajahi dunia kapan pun ia mau, tanpa terikat oleh waktu, seperti yang dialami wanita bekerja.

Survei yang dilakukan MarkPlus di 22 kota di Indonesia juga menunjukkan, ada 3 hal yang dipikirkan wanita. Pertama, keluarga. Contoh kecil adalah oleh-oleh dari luar kota yang tak pernah lupa dibeli untuk suami dan anak. Kedua, teman. Wanita malu hati bila ketahuan temannya punya utang. Ketiga, lingkungan. Wanita peduli pada air bersih, polusi, dan lain-lain.

Hermawan mengatakan, tak heran jika bisnis yang menjual produk untuk anak begitu laris. Contohnya adalah Pemenang II Lomba Wanita Wirausaha BNI-femina, pemilik Simplyidea, yang menjual produk bedding dan aksesori untuk anak.  Juga Pemenang Penghargaan I, pemilik Dreamflavour, yang membuat konsep pesta ulang tahun anak. Wanita rela keluar uang banyak untuk anaknya.

Sementara, kepedulian wanita terhadap lingkungan dirasakan oleh Loemongga. “Keputusan membeli properti ternyata juga di tangan wanita, dan tidak sedikit dari mereka yang bertanya pada saya,  ”How green is your project?”

Kesimpulan dari seluruh paparan Hermawan, Martha Tilaar, dan ketiga wanita pebisnis ini adalah jangan takut gagal, jangan takut jatuh, karena sejak lahir wanita telah dianugerahi ‘perangkat lunak’ untuk sukses dalam berbisnis.

Tips Sukses untuk Pebisnis Perempuan by : LOVIRA

Jika ada anggapan bahwa perempuan Indonesia hanya bsa berkarya di dapur, anggapan ini boleh jadi salah sama sekali karena pada kenyataannya, pelaku usaha kecil dan menengah atau UKM di Indonesia sebanyak 60% adalah perempuan. Perempuan mempunyai modal yang kuat dalam mengelola usaha karena perempuan memiliki skill dan bakat yang alami di bidang ini. Beberapa keunggulan lain yang menjadi modal penting untuk meraih sukses di bidang usaha karena perempuan dianugerahi mental, ketekunan, dan kesabaran yang tinggi dan modal ini sangat berguna untuk menghadapi berbagai permasalahan yang merupakan menu wajib di dunia bisnis.
Memang benar ada semakin banyak perempuan yang terjun di dunia usaha walaupun masih banyak juga yang tidak bisa mengembangkan bisnis ke lingkup yang lebih luas karena bisnis yang mereka jalankan mengalami stagnansi misalnya atau bahkan harus mengalami kegagalan. Tentu meraih sukses merupakan tujuan besar yang boleh saja diimpikan oleh setiap pelaku bisnis termasuk pelaku bisnis perempuan, tetapi sekali lagi banyak kendala yang harus dihadapi dengan strategi yang tepat sehingga kendala tersebut hanya menjadi bumbu untuk jalannya bisnis tanpa menjadi masalah yang berarti. Oleh karena itu, ada tips perempuan pemilik bisnis yang bisa dijalankan oleh perempuan pelaku bisnis yang ingin meraih sukses di dunia bisnis. Tips-tips tersebut perlu dicermati untuk menjalankan bisnis dengan baik bahkan dari detail yang paling sepele sekali pun. Lima tips perempuan pemilik bisnis berikut merupakan kunci keberhasilan perempuan dalam menjalankan bisnis.
Tips yang pertama adalah mengenai pentingnya perhatian terhadap keuangan dan pembukuan karena arus uang dalam bisnis harus dipastikan kejelasannya untuk mengetahui keadaan keuangannya apakah benar-benar untung atau rugi. Setiap pos-pos pengeluaran seperti biaya produksi, omzet, dan biaya pegawai harus dipastikan dan dicek detailnya dengan benar agar tidak ada detail uang yang terlewat yang merugikan usaha. Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan oleh perempuan dalam menjalankan bisnis adalah ikut serta dalam komunitas bisnis yang bisa dijadikan bala bantuan dalam banyak hal dalam mengarungi derasnya arus di dunia bisnis yang sangat menantang. Sekarang ini ada berbagai macam komunitas bisnis yang bisa diikuti baik yang bersifat formal maupun yang bersifat non-formal. Sudah menjadi bawaan alami bagi perempuan untuk lembut dan melibatkan perasaan dalam hamper segala hal, tetapi perlu diingat bahwa dalam menjalankan bisnis, perempuan perlu bersikap tegas terutama terhadap pegawai. Sikap tidak tegaan yang identik dengan perempuan perlu dihilangkan ketika menjalankan bisnis karena segala tindakan karyawan yang bersifat tidak produktif misalnya harus ditindak dengan tegas karena hal ini akan berpengaruh besar terhadap produktivitas usaha. Sikap tegas juga harus diberlakukan bagi setiap pihak yang berhubungan dengan usaha agar kredibilitas perempuan pelaku usaha sekaligus usaha ini sendiri bisa terjaga dengan baik.
Demi meraih sukses di dunia bisnis, terkadang ada keinginan untuk mengembangkan usaha dengan menambah proyek dan target. Namun keinginan ini terhalang oleh keadaan keuangan yang tidak mencukupi apalagi untuk mempekerjakan pegawai tetap. Satu tips perempuan pemilik bisnis yang berguna adalah dengan mempekerjakan pekerja kontrak untuk setiap proyek tertentu yang dibayar sesuai dengan pekerjaan dalam proyek tersebut. Penggunaan teknologi terutama teknologi internet tidak bisa ditinggalkan karena internet memperluas pasar sekaligus membuat pelaku usaha lebih dekat dengan konsumen.

Minggu, 15 Juli 2012

Para Ibu Hebat yang Mengubah Dunia Penulis : Prita Daneswari

Para Ibu Hebat yang Mengubah Dunia REUTERS/Soe Zeya Tun
WALAUPUN telah menjadi seorang ibu, para perempuan ini masih mampu menunjukkan eksistensinya. Tak hanya di keluarga, para ibu 'luar biasa' ini juga mampu memberikan sebuah perubahan bagi dunia.

1. Hadizatou Mani
Ketika berusia 12 tahun, Hadizatou Mani dijual keluarganya seharga US$500 untuk dijadikan budak. Ia menghabiskan waktu 10 tahun yang menyakitkan dan baru mendapatkan kebebasannya di usia 22 tahun. Ia kini masih berjuang untuk para perempuan di tanah airnya, Nigeria, yang terancam perbudakan meski sudah dinyakan ilegal. Hadizatou Mani juga pernah memenangi gugatan terhadap negaranya pada 2008 yang menyatakan bahwa Nigeria tidak menegakkan hukum-hukum kebebasan. "Saya tahu ini adalah satu-satunya cara untuk melindungi anak saya dari penderitaan yang pernah saya alami. Tidak ada orang yang pantas untuk diperbudak," ucapnya.

2. Martha Stewart
Entah apakah kita mencintai atau membencinya, sulit untuk menyangkal bahwa Stewart adalah merupakan sosok pembangkit para pengusaha. Ia mengasah keterampilan rumah tangga di awal usia 20 tahun sambil menjaga empat anak dari Mickey Mantle. Stewart memulai kariernya sebagai pialang saham kemudian meluncurkan sebuah perusahaan katering di ruang bawah tanah rumahnya pada 1976. Dalam 10 tahun, bisnis katering Stewart telah mencapai angka US$1juta dan telah menulis buku pertamanya, Entertaining. Dari situ, karier Stewart pun melejit. Pada 1990, Stewart meluncurkan majalah pertamanya, Martha Stewart Living, kemudian diikuti dengan acara TV yang didasarkan pada isi publikasi, puluhan buku, dan peluncuran majalah keduabta, Martha Stewart Weddings, acara radio, dan tentu saja website. Bahkan setelah Stewart digiring ke penjara karena insider trading pada 2004, ibu 70 ini masih memiliki kekayaan bernilai lebih dari US$240 juta.

3. Susan Hockfield
Sebagai presiden perempuan pertama dari Institut Teknologi Massachusetts (MIT), Susan Hockfield menunjukkan kepada putrinya bahwa tidak ada batasan untuk dedikasi, kecerdasan, dan kerja keras bagi seorang permpuan. Seiring dengan posisi bergengsinya di Yale sebagai profesor neurobiologi dan Dekan Sekolah Pascasarjana sekaligus presiden dari MIT, penelitian ilmiah Susan berfokus pada kanker otak. Hal itu pun membuatnya menerima berbagai penghargaan atas kontribusi ilmiah dan prestasi profesional. Di bawah kepemimpinannya di MIT, Susan telah menjadi pendukung besar bagi penelitian kolaboratif, terutama di bidang energi, pendidikan, dan kanker.

4. Kate Winslet
Aktris asal Inggris dan ibu dari dua anak ini berhasil mendapatkan enam nominasi Academy Award sebelum akhirnya dinobatkan menjadi aktris terbaik dalam film Reader. Winslet sebelumnya juga terbilang sukses membintangi banyak film hit di Hollywood. Sebut saja Titanic, Eternal Sunshine dari Spotless Mind, Revolutionary Road, dan Sense and Sensibility. Namun, ia mendapatkan seseuatu yang special dari film Babble karena perjuangan melawan masalah citra tubuh. Kala mempertontonkan tubuhnya di The Reader, Winslet mengatakan kepada pers, "Saya hanya tidak percaya pada kesempurnaan. Tapi aku percaya ini adalah saya dan saya tidak sempurna! Saya bangga dengan itu." Pada 2012, Winslet akan diberikan kehormatan di Walk of Fame Holllywood.

5. Aung San Suu Kyi
Hanya sedikit orang yang rela berkorban begitu besar untuk berjuang, salah satunya adalah Aung San Suu Kyi. Dia adalah simbol demokrasi Myanmar. Usahanya pun membuatnya memenangi Nobel Perdamaian pada 1991 atas perjuangan tanpa kekerasan bagi hak asasi manusia. Demi kebebasan rakyat Myanmar, Suu Kyi menghabiskan 15 tahun dalam tahanan dan kehilangan waktu berharganya dengan dua anak dan suaminya, Michael Aris, yang meninggal pada 1999. Penahanannya berakhir pada November 2010. Meskipun dia tidak bisa menerima Nobel karena tengah dipenjara, putranya menggambarkan dedikasi sang ibu bagi Myanmar. "Saya tahu bahwa dia akan mulai dengan mengatakan bahwa ia menerima Hadiah Nobel Perdamaian bukan atas namanya sendiri, melainkan atas nama rakyat Burma. Berbicara sebagai anak, saya pribadi percaya bahwa dengan dedikasi dan pengorbanan pribadi, beliau telah menjadi simbol yang layak bagi semua rakyat Myanmar." (Pri/OL-06)

Ibu Hebat di Balik Tokoh Hebat Oleh Fakhruddin Aziz

SERING kita dibuat terkagum-kagum dengan tokoh-tokoh hebat yang mewarnai kehidupan. Tokoh hebat karena penguasan ilmu pengetahuan dan keagamaannya, tokoh hebat karena hasil temuannya, tokoh hebat karena pengaruh sosial politik yang amat kuat di masyarakat, tokoh hebat dalam bidang olahraga, seni, dan lain sebagainya.

Tokoh-tokoh hebat itu melegenda serta mempunyai pengaruh dan kontribusi besar bagi kehidupan. Bagi pemeluk Islam, Nabi Muhammad merupakan sosok terdepan yang paling dianut dan dikagumi. Beliau sosok revolusioner yang menjadi pemimpin dan panutan umat Islam di seantero jagat ini. Beliau lahir dari rahim seorang perempuan hebat bernama Siti Aminah yang penuh perjuangan dan pengorbanan saat mengandung, melahirkan, dan masa awal pengasuhannya.

Lantas siapa yang meragukan keilmuan dan ketokohan Imam Syafi’i. Beliau adalah salah satu mujtahid besar dan merupakan salah satu imam mazhab yang populer di kalangan umat Islam. Beliau terlahir dalam keadaan yatim dan miskin. Lantas siapakah yang mendidik dan mengarahkan Syafi’i kecil sehingga berhasil menjadi ulama besar jika bukan ibunya?

Catatan fantastis ditorehkan Imam Syafi’i yang telah hafal Alquran pada usia yang masih belia, yaitu 9 tahun. Prestasi spektakuler tersebut juga tidak terlepas dari kontribusi ibunya yang sering mengurung Imam Syafi’i di suatu kamar hingga Imam Syafi’i bisa bertambah hafalannya meski hanya satu ayat. Imam Syafi’i telah hafal Alquran pada usia 9 tahun, suatu kemampuan yang luar biasa dan di atas rata-rata bagi kebanyakan orang.

Kisah mengharukan antara Imam Syafi’i dengan ibunya terjadi ketika dirinya ingin merantau demi menuntut ilmu. Ketika usia Imam Syafi’i masih di angka 14 tahun, beliau menyampaikan hasratnya kepada ibunya yang sangat disayangi tentang niatnya untuk menambah ilmu pengetahuan dengan cara merantau. Akhirnya, meski dengan berat hati, ibunya mengizinkannya disertai dengan linangan air mata dan doa restu saat melepas kepergiannya, dengan harapan Syafi’i kecil kelak menjadi sosok yang kaya akan ilmu pengetahuan.

Sang Genius

Beralih ke Thomas Alva Edison, sang penemu jenius. Di masa belia, secara fisik Edison kecil agak tuli dan dicap bodoh di sekolah, bahkan gurunya pernah meminta ibunya untuk mengeluarkannya dari bangku sekolah. Namun meski demikian, ibunya tak patah arang dan membulatkan tekad bahwa anaknya bukan anak bodoh dan ia sendiri yang akan mendidik dan mengajarnya.
Alhasil, Edison hanya mengenyam pendidikan formal di bangku sekolah selama tiga bulan, setelah itu pendidikannya diperoleh dari sang ibu yang mengajar Edison di rumah. Ibu Edison mengajarkannya cara membaca, menulis, dan matematika. Dia juga sering memberi dan membacakan buku-buku bagi Edison, seperti buku-buku karya penulis Edward Gibbon, William Shakespeare dan Charles Dickens.

Ia adalah Nancy Mattews. Sosok ibu hebat yang berhasil membangkitkan rasa percaya diri anaknya hingga akhirnya Edison kecil tumbuh menjadi Thomas Alva Edison, salah satu penemu terbesar di dunia yang genius. Meskipun secara fisik anaknya agak tuli, namun itu semua bukan menjadi tembok penghalang yang berarti bagi Nancy untuk terus berjuang mengantarkannya ke tangga kesuksesan. Selama kariernya, Thomas Alva Edison telah mempatenkan sekitar dari 1.093 hasil temuannya, termasuk bola lampu listrik, gramofon, juga kamera film.

Motivator

Sekelumit cerita di atas adalah kisah heroik dan inspiratif dari seorang ibu kepada anaknya. Hal itu semakin menegaskan bahwa di balik kehebatan seseorang, peran seorang ibu teramat besar. Ibu telah menunjukkan peran hebatnya saat mulai mengandung janin selama berbulan-bulan. Sebuah pengorbanan dan perjuangan berat harus dilakoninya demi anak yang dikandungnya sampai kemudian mempertaruhkan nyawa saat melahirkan. Kemudian menyusui dan memeliharanya hingga anak tumbuh berkembang hingga besar.

Setelah anak itu lahir, ibulah yang menjadi pendidik pertama di lingkungan keluarga. Didikan dan arahan ibu akan mempengaruhi kecerdasan, karakter dan kepribadian sang bocah yang akan terbawa hingga dewasa. Hitam putih anak sangat bergantung pada orang tua, terutama ibu yang mengandung dan melahirkannya. Dari sentuhan kasih sayang dan didikan seorang ibu yang hebat, ternyata anak bisa menjadi tokoh hebat yang kelak berguna bagi masyarakat.

Ibu mampu memotivasi dan menyuntikkan semangat ketika anak sedang dalam kondisi lemah.  Ketika kondisi malas, dorongan dan stimulus ibu akan sangat membantu membangkitkannya. Ibu juga mampu memainkan perannya sebagai motivator dan konsultan ulung ketika sang anak sedang terjerat masalah dan kesulitan.
Tak  dapat dimungkiri lagi bahwa keberadaan sosok perempuan, terutama ibu, sangat menentukan. Selain pendidikan, motivasi dan doa seorang ibu yang dengan tulus selalu dipanjatkan kepada Tuhan juga akan memuluskan langkah anaknya dalam menapaki tangga keberhasilan.

Doa dan restu sang ibu menjelma menjadi kekuatan dahsyat yang siap meruntuhkan tembok penghalang dan rintangan dalam menggapai keberhasilan. Sering sebuah tantangan terlihat begitu berat dan sulit, namun bisa terasa mudah dan ringan berkat kontribusi doa ibu, terlepas dari ikhtiar yang telah dilakukan.
Dalam Islam, ibu mendapatkan tempat yang utama ketimbang bapak. Mengenai hal ini, Rasulullah menyebut ibu sebanyak tiga kali, kemudian baru bapak, sebagaimana dalam hadis beliau.

 Diriwiyatkan oleh Abu Hurairah, seseorang datang kepada Rasulullah saw dan berkata, ”Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?” Nabi menjawab, ”Ibumu!” Dan orang tersebut kembali bertanya, ”Kemudian siapa lagi?” Nabi menjawab, ”Ibumu!” Orang tersebut bertanya kembali, ”Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab, ”Ibumu”. Orang tersebut bertanya kembali, ”Kemudian siapa lagi,” Nabi menjawab, ”Kemudian bapakmu.” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).
Di balik tokoh hebat ada sosok-sosok hebat pula, dan ibu menjadi yang utama. Maka dalam hal ini tidak ada alasan lagi untuk tidak menghormati, menyanyangi dan berbakti  kepada ibu.  (24)

Wanita Hebat dan Surga

 


Sesungguhnya Allah memuliakan kaum wanita, bahkan Allah menurunkan satu surat dengan nama An-Nisa yang artinya wanita, dan lagi ada sebuah hadist nabi yang mengatakan surga ada ditelapak kaki Ibu, ini berarti surga ada di telapak kaki seorang wanita. Sungguh istimewa bukan seorang Wanita?
Di dalam sejarah Islam ada wanita-wanita hebat yang menjadi panutan untuk kaum muslimah. Rasulullah SAW bersabda : “Ada empat wanita mulia yang juga penghulu segala wanita di dunia; mereka itu ialah Asiah binti Muza him isteri Firaun; Maryam binti Imran, ibunda Isa; Khadijah binti Khuwailid, isteri Rasulullah saw dan Fatimah binti Muhammad, puteri kesayangan Baginda.”
(Riwayat Bukhari).
1. Maryam Binti Imran (Ibunda Nabi Isa As)
Maryam adalah simbol wanita dalam ibadah dan ketinggian darajat ketakwaannya kepada Allah serta mampu memelihara kesucian diri dan kehormatannya ketika mengabdikan dirinya kepada Allah.
2. Asiyah Binti Muza (Istri Firaun)
Asyiah adalah simbol teladan bagi wanita beriman yang tetap mempertahankan keimanannya kepada Allah, meskipun suaminya menyiksanya dengan siksaan yang amat berat, Asiyah tetap memegang teguh keimanannya pada Allah SWT.
3. Khadijah binti Khuwailid (Istri Nabi Muhammad Saw)
Khadijah adalah simbol kepada isteri yang setia tanpa mengenal lelah mendampingi suaminya menegakkan panji-panji kebenaran Islam, berkorban jiwa raga dan segala harta bendanya serta rela menanggung berbagai risiko dan cobaan dalam menyebarkan risalah Islam yang diamanahkan pada bahu Rasulullah. Subhanallah, bahkan wanita ini merelakan seluruh hartanya untuk kepentingan dakwah, kepentingan seluruh umat.

4. Fatimah binti Muhammad (puteri kesayangan Rasulullah)
Fatimah adalah simbol wanita yang solehah; anak yang soleh dan taat dihadapan ayahnya; isteri yang setia dan taat di hadapan suaminya serta ibu yang bijaksana di hadapan putera puterinya. Dialah pemuka segala wanita dan juga seorang wanita mithali yang setiap detik kehidupan yang dilaluinya, sewajarnya dijadikan panutan Muslimah.
Di dalam sejarah Bangsa Indonesia pun ada wanita hebat, salah satunya RA Kartini. RA Kartini adalah pejuang yang merubah mind set dari sistem kehidupan, pola pikir, tradisi, budaya, dan lingkungan yang membatasi peran wanita dalam berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi dan politik. Berkat kegigihannya Kartini berhasil mendirikan Sekolah Wanita di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah “Sekolah Kartini”. Ketenarannya tidak membuat Kartini menjadi sombong, ia tetap santun, menghormati keluarga dan siapa saja, tidak membedakan antara yang miskin dan kaya.

Dan tahukah, RA Kartini meninggal dunia setelah ia melahirkan putra pertamanya, dalam usianya yang ke-25. Itu artinya RA Kartini adalah wanita yang dijanjikan Allah masuk surga. Rasulullah SAW bersabda :

“Tahukah kalian siapa syuhada dari ummatku? orang-orang yang ada menjawab:Muslim yang mati terbunuh” beliau bersabda:Kalau hanya itu para syuhada dari ummatku hanya sedikit. Muslim yang mati terbunuh adalah syahid, dan mati karena penyakit kolera adalah syahid, begitu pula perempuan yang mati karena bersalin adalah syahid (anaknya yang akan menariknya dengan tali pusarnya kesurga)” (HR. Ahmad, Darimi, dan ath-Thayalusi)

Betapa istimewanya seorang wanita. Seorang wanita boleh memasuki pintu surga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan tiga syarat saja, yaitu : sholat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, dan taat kepada suaminya.
Di kirim khusus untuk wanita cantik ...
-Bersabar saat tertekan
-Tersenyum di saat hati menangis
-Diam saat terhina
-Mempesona karena memaafkan
-Mengasihi tanpa pamrih
-Bertambah kuat di dalam doa & pengharapan.